Iqbal-Dinda Paslon Ideal untuk NTB
Cari Berita

Advertisement

Iqbal-Dinda Paslon Ideal untuk NTB

Kamis, 18 Juli 2024

 


foto  Muhammad Shulhi Islami (Ketua Pemenangan Gass Iqbal)

Mataram, buserbimantb.com  - Jika kita mengikuti dinamika pemilihan Gubernur NTB 2024 saat ini, banyak bermunculan tokoh yang digadang - gadang akan maju dalam kontestasi. Mulai dari Doktor Zul mantan gubernur NTB 2018-2023, Umi Rohmi mantan wakil gubernur NTB 2018-2023, Abah Uhel mantan bupati Lombok Tengah dua periode, Lalu Gita mantan Pj Gubernur sekaligus sekda NTB saat ini, Musyafirin mantan bupati Sumbawa Barat dua periode, ada juga Sukiman mantan bupati Lombok Timur dua periode, masih ada lagi nama besar seperti Mohan dan Lalu Pathul yang bukan saja sedang menjabat kepala daerah namun juga merupakan pemimpin di partainya masing-masing. Selanjutnya yang paling anyar muncul tokoh dari Bima yakni Indah Damayanti atau yang akrab disapa Umi Dinda mantan Bupati Bima dua periode ini turut meramaikan bursa kontestasi pilgub NTB 2024.

 

Mengapa pada pilgub NTB kali ini banyak bermunculan nama-nama tokoh tersebut? Menurut perkiraanku karena banyak dari mereka telah selesai dengan jabatan kepala daerah sebelumnya (due periode), itulah mengapa sosok seperti Mohan dan Lalu Pathul menguat untuk menjabat dua periode kembali di kabupaten Lombok Tengah dan Kota Mataram. Sementara incumbent saat ini seperti Doktor Zul dan Umi Rohmi justru memilih jalannya masing-masing untuk menjadi nomor satu di NTB, disamping itu elektabilitas dari kedua incumbent ini menurut banyak lembaga survey ternyata masih dibawah 30% sehingga peluang bagi kontestan lain untuk memenangi kontestasi ini masih sangat terbuka. Ada satu faktor lagi yang secara tidak langsung mempengaruhi kekuatan incumbent ini yakni adanya jeda kepemimpinan selama satu tahun yang digantikan oleh PJ sementara sehingga pengaruh incumbent ini pun tidak terlalu besar ditingkat birokrasi maupun akar rumput.

 

Dari sekian banyak kandidat diatas ada satu tokoh yang sangat menarik untuk diperbincangkan, ia bernama Lalu Muhamad Iqbal atau yang akrab disapa Mamiq Iqbal. Tokoh satu ini menjadi menarik karena beliau bukan mantan kepala daerah, bukan kader partai, bukan pula orang yang banyak bergelut di birokrasi NTB. Beliau adalah seorang birokrat dan teknokrat di Kementrian Luar Negeri Indonesia hingga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Turki pada 2019-2023 lalu. Dari rekam jejak hingga kariernya sangat banyak kita temukan keistimewaan yang tidak mungkin saya jabarkan secara utuh dalam tulisan ini, yang pasti ketika seorang diberikan tanggungjawab sebagai Duta Besar artinya orang tersebut sudah teruji kapasitas dan kapabilitasnya. Wajar saja jika Mamiq Iqbal ini juga sempat ditawari jabatan menteri atau masuk kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Prabowo-Gibran kedepan. Dengan segala pengalaman tersebut, membuat tokoh ini memiliki jaringan yang luas di dunia serta kedekatan dengan pemerintah pusat dan elit politik Indonesia, hal-hal ini akan sangat membantu ketika ia mendapatkan amanah untuk memimpin NTB kedepan.

 

Berkaca dengan kondisi ekonomi NTB yang masih sangat menggantungkan hidup dari tambang, sementara sektor perdagangan, pertanian, hasil laut, peternakan hingga pariwisata relatif belum optimal. Kondisi semacam ini mengharuskan NTB memiliki pemimpin yang memiliki jaringan luas dan dekat dengan pemerintah pusat dengan tujuan memudahkan investasi, perizinan, pembangunan infrastruktur strategis, jalur pendistribusian, akses pasar luas hingga pembangunan sumber daya manusia yang ideal. Dalam kondisi ini maka tokoh seperti Mamiq Iqbal sangat diharapkan menjadi solusi atas bermacam persoalan tersebut, karena ia relatif memiliki kelebihan dalam hal tersebut jika dibandingkan tokoh kontestan lainnya. Disamping itu Mamiq Iqbal juga cukup konsen pada isu pendidikan, hal ini terbukti ketika beliau masih menjabat Duta Besar, seperi banyak cerita dari mahasiswa Indonesia di Turki yang dibantu hidup dan menyelesaikan kuliahnya. Meski seorang Miq Iqbal tidak pernah menjabat di daerah namun banyak kontribusi yang telah diberikannya untuk NTB, sejak menjabat menjadi direktur perlindungan PMI ia juga banyak membantu PMI asal NTB yang kesulitan dan bermasalah. Ketika menjabat Duta Besar, Miq Iqbal sering juga mempromosikan pariwisata NTB di mancanegara. Meski rasa-rasanya tidak adil jika menuntut sumbangsingnya di NTB sementara jabatan yang sedang diemban ada ditingkat pusat, meski demikian ia tetap berupaya agar bisa memberikan sumbangsih untuk NTB.

 

Saat ini Mamiq Iqbal sepertinya akan berpasangan dengan Umi Dinda, seorang kepala daerah perempuan pertama di kawasan timur Indonesia. Umi Dinda disamping berpengalaman di daerah juga memiliki segudang prestasi selama menjabat di Kabupaten Bima. Mulai dari Pemkab Bima mampu mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) 2024 dari BPK selama 9 kali beruntun sejak pertamakali menjabat, prestasi ini mengambarkan akuntabilitas dan integritas beliau selama menjabat. Pemkab Bima juga berhasil meraih peringkat I dalam Pelayanan Publik setelah dilakukan penilaian dan pengecekan lapangan oleh Tim Ombudsman RI pada 2023 membuktikan kecakapannya dalam menata birokrasi di Bima. Selanjutnya pernah meraih penghargaan atas keberhasilan melakukan eliminasi (pengurangan) kasus malaria dari World Health Organization (WHO) 2022, Pemkab Bima pernah juga menerima tiga kali berturut-turut penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik atas Inovasi Dana Insentif Desa (DINDA) KemenPAN-RB RI Tahun 2021, dan masih banyak lagi penghargaan atas capainnya ketika memimpin Kabupaten Bima selama dua periode.

 

Perpaduan kedua tokoh ini bagi banyak masyarakat adalah pasangan yang sangat ideal untuk memimpin NTB kedepan. Mulai dari segi gender laki-perempuan, representsi birokrat-politisi, Mamiq Iqbal yang memiliki jaringan luas dan berpengalaman di kancah nasional dan global sementara Umi Dinda memiliki banyak pengalaman dan prestasi dalam memimpin daerah. Dari komposisi elektoral dan teritorial juga terbilang sangat ideal, Mamiq Iqbal putra asli suku Sasak kelahiran Lombok Tengah sementara Umi Dinda putri asli suku Mbojo kelahiran Dompu. Sehingga menjadi tepat jika kedua tokoh ini akan mengusung jargon "NTB MAKMUR MENDUNIA". NTB yang makmur berkat kesejahteraan dan kecerdasan masyarakatnya, sehingga mampu bersaing ditingkat nasional hingga dunia.

 

Oleh: Muhammad Shulhi Islami (Ketua Pemenangan Gass Iqbal)