Kompol Syafruddin Waka Polres Bima Kota Bersama Kepala BPBD Kota Bima, Ir H Syarafuddin MM Dan Lainya |
Kota Bima,Media
Buser Bima —Kompol Syafruddin Waka Polres Bima Kota, memimpin
rapat koordinasi (Rakor) penanggulangan bencana alam yang berlangsung
di aula Mako Polres setempat, Jumat (10/01/2020) pagi.
Dalam
paparannya, Waka Polres BimaBima Kota, Kompol Syafruddin
mengatakan, secara umum posisi Indonesia secara geografi berada di antara dua
benua dan dua samudra, sehigga sangat rentan dilalui badai tropis yang tidak
jarang menimbulkan bencana alam yang hebat.
“Badai itu
bisa memicu gelaombang pasang maupun curah hujan yang sangat tinggi hingga
menyebabkam banjir. Di Indonesia juga dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng
tektonik yaitu Lempeng Indo Australia, Lempeng Eurasi dan Lempeng Pasifik yang
menjadikan sebagaian negara yang sering mengalami bencana gempa bumi dan gunung
berapi,” jelas Waka Polres.
Dipaparkannya
juga, dari data yang ada selama tahun 2019, jenis-jenis bencana alam di wilayah
hukum Polres Bima Kota yaitu puting beliung, kekeringan dan aktivitas dari
Gunung Api Sangiang. Sampai saat ini masyarakat Kota Bima yang berada di
pinggir sungai masih trauma dengan bencana banjir Desember 2016 dan bencana
gempa bumi yang terjadi pada Juni 2018. Gempa itu dirasakan di Pulau Lombok dan
Sumbawa hingga Waingapu.
“Pada tanggal
25 Desember 2109 hujan deras yang disertai angin kencang juga terjadi di wilayah
Kota Bima,” katanya.
Dijelaskannya,
bencana alam merupakan situasi yang perlu mendapat perhatian dan penanganan
serius dari semua kalangan, mengingat dampak dari bencana alam yang sangat
luas, mulai dari jatuhnya korban jiwa, kerugian matril akibat rusaknya tempat
tinggal dan insfrastruktur umum, rusaknya sektor pertanian, terganggunya
perekonomian masyarakat, terhambatnya distribusi logistik, dan timbulnya
berbagai macam penyakit serta dampak lainnya.
Pada aspek
lain, dampak sosial pada awal tahun 2020 karena kondisi cuaca tidak menentu di
wilayah hukum Polres Bima Kota. Pada wilayah tertentu terjadi hujan dengan
intensitas tinggi hingga mengakibatkan banjir, yaitu di wilayah Kota Bima dan
Kabupaten Bima.
Kompol
Syafruddin mengatakan, selain rawan banjir, bencana kekeringan juga terjadi di
Kota Bima sekitar pegunungan Kolo dan Doro Londa. Wilayah rawan banjir terutama
di sepanjang aliran sungai, khususnya di dekat bantaran suangai. Adapun rawan
longsor di wilayah Kelurahan Kolo dan Jatibaru.
“Rawan abrasi
pantai di wilayah kota sepanjang jalur dua Amahami dan bantas kota di Niu”
ungkapnya.
Disebutkannya,
adapun kesiapan Polres Bima Kota menghadapi berbagai potensi bencana tersebut,
ditinjau dari sarana dan prasarana yang meliputi 275 HT, 171
kendaraan roda 2, 23 roda empat, enam kendaraan roda 6, satu perahu
kano, lima tenda, 3 quick respon Sabhara, speed boat. Polres Bima Kota didukung
kekuatan 674 personel.
Ditambahkannya,
kesiapan Polres Bima Kota menghadapi potensi bencana meliputi kegiatan
prabencana yaitu pelatiahan, sosialisasi peringatan dini, penyediaaan tempat
penampungan, SDM dan obat-obatan, sedangkan untuk tanggap darurat meliputi
kegiatan pengamanan lokasi bencana dan pengungsian, evakuasi korban dan
kesehatan, SAR,dan pengepoerasian posko komando pengendalian lapangan.
“Untuk paska
Bencana meliputi pemeliharan dan pemulihaan Harkamribmas, rehabilitasi
rekontruksi antisipasi dampak bencana,” tambahnya.
Kepala BPBD
Kota Bima, Ir H Syarafuddin MM mengatakan, pihak-pihak yang terlibat dalam
penanggulangan bencana yaitu elemen masyarakat, dan pemerintah daerah. Terkiat
hal tersebut, pihaknya sudah menguatkan kesiapan masyarakat.
“Terdapat
program yaitu kelurahan tangguh sebanyak 35 kelurahan, secara prioritas untuk
mengajak masyarakat memahami titik-titik kerawanan. Sekarang di BPBD kita sudah
membentuk Kopdalop yang piket selama 24 jam untuk mengamati situasi kerawanan
seperti yang ada di wilayah Kota Bima sedang terjadi hujan lebat,” katanya.
Dijelaskan
mantan kepala Dinas Kelautan dan Perikanan ini, pihaknya mengukur
curah hujan di Kelurahan Lelamase sebagai bentuk mengantisipasi kerawanan
bencana di wilayah Kota Bima.
“Langka-langkah
yang kita lakukan sudah memiliki SK dari wali kota juga. Kita sudah
diperintahkan oleh Dandim untuk melakukan apel siaga dandi ikuti dari
fungsi-fungsi terkait. Kita sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk
mensiagakan bila ada bencana, kita sudah mnyiapkan alat-alat berat seperti alat
berat ampibi bila ada sungai-sungai yang terhambat oleh sampah,” jelasnya.
Dalam sesi
dialog, Waka Polres Bima Kota menambahkan, BPBD sudah memiliki alat dan
prasarana untuk memantau bencana, akan tetapi yang paling pokok sebagaimana
yang disampaikan, agar siaga di Kelurahan Lampe, Lelamase dan Kelurahan Ntobo.
“Agar membuat
aplikasi yang dapat mengecek apa yang menjadi kegiatan kita, sehingga
masyarakat juga bisa bersiaga sesuai dengan apa yang menjadi informasi dari tim
penanggulangan bencana. Agar diberikan kode tersebut kepada Bhabinkamtibmas dan
Babinsa untuk menginformasikan ke masyarakat luas,” harapnya.
Pihaknya juga
beraharap, BPBD mengajak Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Pol PP masing-masing
kelurahan ataupun desa. Misalnya dalam menyikapi potensi rawan banjir 35
kelurahan.
“Alat berat
itu juga kita harus disiagakan di tempat yang rawan bencana, karena alat berat
tersebut kalau bergeser dari satu titik ke titik yang lain kita bisa lihat
berjalan lambat. Jadi harus diperhatikan oleh instansi terkait,” katanya.
Ditegaskannya,
pihaknya berkoordinasi dengan Wali Kota Bima. Polres Bima Kota akan mengadakan
apel besar siaga bencana pada Senin. “Kemungkinan hari Rabu kita bisa
melaksanakannya, sehingga yang terlibat dalam apel siaga bencana tersebut harus
membawa peralatan penanggulangan bencana,” katanya.
Perwakilan
Kodim Bima, Kapten Inf. Nasarudin menyampaikan, sehubungan cuaca yang ekstrim
seperti angin puting beliung berpotensi terjadi di wilayah Bima, maka pihaknya
mengajak untuk antisipasi apabila terjadinya bencana.
“Kita bentuk
WA grup agar komunikasi kita bisa lancar untuk melakukan penanggulangan bencana
dalam bentuk kegiatan kita ke depan,” katanya.
Perwakilan
Dikes Kota Bima, Syaripudin mengatakan, Dikes Kota Bima memiliki sarana
kesehatan meliputi 7 unit ambulan di Puskesmas. “Pustu juga kita
sudah menyiapkan 17 unit di setiap keluarahan di Kota Bima dan Puskesmas sudah
memiliki ambulan dan sudah ditambah oleh wali kota sebanyak 5 unit, sudah
disagakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat,” katanya.
Dikatakannya,
Dikes pada prinsipnya mendapatkan laporan dari survelens. “Apabila bencana
terjadi, kami dapat melakukan tindakan kesehatan yang akan kita ambil. Kami
sudah membentuk tim survelens. Apabila bergerak akan menggunakan sarana yang
kita miliki, setiap sudut kita sudah siapkan, di tempat yang jauh juga kita
sudan siapkan ambulance untuk menyediakan alat kesehatan untuk masyarakat,”
katanya.
Selain Waka
Polres Bima Kota, Kompol Syafrudin, Rakor penanggulangan bencana
juga diikuti Pasi Intel Kodim 1608 Bima, Kapten Inf. Nasarudin, Kepala BPBD
Kota Bima, Ir H Syarafuddin MM, Wadanyon Pelopor C Brimob Bima, Kompol
Abidin, Dikes Kota Bima, Syaripudin, Pos SAR Bima, Ariansyah Susilo,
perwakilan Dinas Sosial Kota Bima, Suriadin, perwakilan Satuan Pol PP Kota
Bima, Lukman S.Sos, perwakilan Dinas PUPR Kota Bima Isdwirahman,para
Kapolsek, dan Pejabat Utama Polres Bima Kota,”tutupnya
Amir Reynal BB
01
Sumber
Berita11